Kondisi itu mengetuk hati seorang warga di Kampung Sosnovka, Alexander Batyokhtin untuk membangun gereja kecil dengan menggunakan bahan yang ada, salju.
Menghabiskan waktu hampir dua bulan, pria itu mendirikan seluruh bangunan kapel dari salju.
Disadari oleh Batyokhtin bahwa bangunan ini akan lenyap dengan sendirinya, seiring dengan perubahan musim.
Dia mengaku, bangunan yang berdiri dengan menggunakan 12 meter kubik salju, tak sulit untuk dibuat.
Tantangan terbesar yang menghadangnya adalah saat harus membuat altar dan salib di puncak atap.
Seperti dikutip dari TribunTravel.com Batyokhtin bekerja membangun tempat itu seorang diri, setiap hari.
Bahkan dia tak berhenti ketika temperatur udara mendadak merosot hingga minus 30 derajat celcius.
"Hal utama dari bangunan ini adalah untuk berdoa dan setidaknya untuk selama beberapa waktu," kata Batyokhtin.
Otoritas di Kampung Sosnovka Yuriy Kirsh mengatakan, gereja itu mendatangkan arti yang luar biasa bagi hati dan jiwa warga.
Meski pun kapel itu berdiri hanya untuk sementara waktu